Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery


Selepas shalat Isya tadi malam (3 Oktober 2010), kami mendengar berita kedatangan Pemimpin Pondok Modern Daarussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Dr (Hc) K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA. Tentu saja para guru sangat bersyukur, karena kami akan menerima pelajaran berharga dari wejangan dan cerita-cerita hikmah beliau. Kami selalu mendapatkan pencerahan yang luar biasa menentramkan dan menggugah setiap kali kami mendapatkan suntikan motivasi dari Kiyai Syukri. Karena beliau sebagai guru dan orang tua kami, selalu menyampaikan hal-hal yang sangat empirik, kontekstual dan menyentuh persoalan yang kami hadapi di dunia pondok pesantren, khususnya La Tansa. Ditambah cerita-cerita menarik seputar kehidupan beliau; mulai dari lingkungan keluarga, suka duka beliau mengasuh pondok Gontor, seputar interaksi beliau lingkungan para pejabat negara, dan para tokoh baik di dalam maupun di luar negeri.
Malam itu juga K.H. Adrian langsung memberikan instruksi untuk mengadakan pertemuan seluruh guru keesokan harinya (Senin, 4 Oktober 2010) untuk mendengarkan taujihat dan irsyadat dari Kiyai Syukri. Sementara para santri dikumpulkan di Masjid untuk mendapatkan pembekalan kebahasaan dari Bagian Penggerak Bahasa Pondok (Qismu Nahdhotillughah).
Acara berlangsung dari Pkl. 08.00 s.d. 10.10, berisi wejangan dan arahan Kiyai Syukri dan sesi tanya jawab. Karena begitu sibuknya kami mencatat berbagai pelajaran dan pengalaman beliau, akhirnya pertemuan selama 2 jam 10 menit itu terasa singkat.  




Oleh : Drs.K.H. Ahmad Rifa’i Arief.
Cipanas, 14 Juni 1997

“Ingat anak-anakku, bila kamu sanggup hidup berjasa di masyarakat, maka kamu akan tetap hidup dalam masyarakatmu. Jasadmu boleh hilang, tapi jasamu akan selalu dikenang”.
 Demikianlah salah satu isi pidato Bapak KH Drs. Ahmad Rifai Arief pada acara penglepasan santri Kelas VI Pondok Pesantren La-Tansa, Sabtu 14 Juni 1997. Tak seorangpun tahu, bahwa itu merupakan pidato terakhir, sebelum wafat esok harinya. Meskipun ditujukan khusus untuk para wisudawan/wati santri La Tansa, namun karena sarat dengan wejangan yang sangat bermanfaat maka sangat tepat bila kita simak kembali.
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Al-muhtaromun Bapak-bapak guru beserta ibu-ibu guru,
Wabilkhusus Bapak-bapak, ibu-ibu wali santri kelas VI yang terhormat.

Santriwan dan santriwati pondok pesantren La Tansa yang saya cintai, al-hamdulillahi pada pagi hari ini kita dapat melaksanakan salah satu program kulikuler pondok pesantren La Tansa yaitu penglepasan santri kelas VI, penyerahan ijazah secara formal dari pondok pesantren La Tansa .

Hari ini, izinkanlah ingin lebih banyak berbicara kepada anak-anakku kelas VI.
Pada hari Selasa, 14 April 2009 Pemimpin Pondok Pesantren La Tansa K.H. Adrian Mafatihullah Kariem, MA mendapat undangan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tarbiyah dan Adab IAIN Sultan Maulana Hasanuddin (IAIN SMH) Serang Banten untuk menjadi pemateri dalam sebuah Seminar Pendidikan.


Seminar yang bertajuk "Fenomena Kekerasan dalam Dunia Pendidikan" ini dihadiri oleh 4 nara sumber, tiga narasumber yang lainnya adalah Dr. Ajak Moeslim, MM (Dinas Pendidikan Propinsi Banten), Drs. Toha Sobirin, M. Pd. (Pengamat Pendidikan Propinsi Banten), Yayah Rukiyah, M. Si (Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah), menggantikan Seto Mulyadi yang berhalangan hadir.











Mensinergikan visi pendidikan Orang Tua dan pesantren dalam mendidik santri, baik dalam pemahaman maupun praktik adalah hajat yang mutlak diwujudkan.
 La Tansa-(8/01/2010). Pondok Pesantren La Tansa secara ideologis berdiri di atas landasan filosofis (QS. Al Qashash: 77), visi  dan misi yang didasarkan pada cita-cita luhur untuk melahirkan generasi umat yang oleh Ibnu Kholdun dalam Mukaddimahnya dinyatakan sebagai generasi yang:
  1. Memiliki pemahaman keagamaan/keimanan yang benar.
  2. Berakhlak
  3. Memiliki kemampuan untuk hidup di lingkungan sosial.
  4. Memiliki skill vokasional atau keterampilan praktis/kemampuan melakukan pekerjaan.
  5. Memiliki bangunan pemikiran yang sahih/benar.
Tahun Pelajaran 1432-1433 H/2011-2012 M.

Untuk Mendownload Brosur Santri Baru klik di sini
Anda juga dapat mendownload booklet La Tansa klik di sini

A. Persyaratan masuk:
1. Membeli formulir pendaftaran Rp. 210.000,-
2. Menyerahkan fotocopy STTB dilegalisir 3 lembar
3. Menyerahkan fotocopy Akte Kelahiran 3 lembar
4. Menyerahkan Fotocopy Surat Tanda Kelulusan (STK) dilegalisir 3 lembar
5. Membawa fotocopy Kartu Peserta UN SMP/UASBN SD
6. Menyerahkan Surat Kelakuan Baik dari sekolah
7. Mengisi Formulir Pendaftaran
8. Mengikuti Tes Masuk (Baca tulis Al-Qur’an, Psychotest, Pengetahuan Umum, Bhs. Inggris dan Matematika
9. Setelah dinyatakan Lulus, pendaftar dapat langsung melakukan pembayaran keuangan di kantor  LKMS La Tansa Mandiri (Bendahara dan Tabsis La Tansa).



About Me

Foto Saya
Pesantren La Tansa
Lihat profil lengkapku

Pengikut